Sabtu, 14 Mei 2011

For My Exboyfriend....

Posted by Tias Pramita Putri | di 04.10


Maafkan kepergianku kasih….

Menjalin hubungan dengannya memang suatu hal yang cukup membuatku bahagia. Waktu 4 tahun bukan waktu yang singkat untuk kami mengenal satu sama lain. Selama bertahun-tahun itu kami berusaha beradaptasi dengan sifat dan sikap kami masing-masing. Memang dalam sebuah hubungan memerlukan keseimbangan. Kekurangannya ditutupi oleh kelebihanku dan begitu pun sebaliknya.

Kami memang jarang terlibat dalam pertengkaran hebat. Walau kadang aku harus selalu mengalah akan wataknya yang keras dan cuex dan tak jarang pun dia gengsi untuk meminta maaf. Namun itulah dia,suka atau tidak dia adalah orang aku sayang ketika itu. Namun hubungan kami pun terlihat harmonis,tak jarang kami pun terlihat sangat romantis ketika kami sedang nge-date. Teman-teman pun kadang iri dengan hubungan kami yang sangat santai dan hangat namun penuh cinta itu kata mereka.

Namun dibalik senyumku akan hubungan ini aku menyimpan sejuta rasa perih dan sakit akan sikapnya.
Tetapi aku tak mau menampakan hal itu didepan teman-teman,sahabat atau bahkan orang tuaku sendiri. Sering aku tertegun diam sendiri memikirkan tujuan dalam hubungan ini. Tapi mengapa setiap kali aku menanyakan arah hubungan ini dia selalu memarahiku dan tidak ingin membahasnya lebih jauh. Awalnya aku pikir pada saat itu mungkin dia sedang banyak pikiran. Ketika aku mencobanya dilain waktu,aku ajak bicara dengan santai. Namun aku mendapat jawaban yang sama hanya amarah yang ku dapat. Mulai saat itu aku berjanji pada diriku sendiri untu tidak membahasnya lagi.

Tahun pertama kami lewati dengan cukup baik,walau rintangan tetap ada. Tak jarang dia pun sering berkata “putus” namun aku berusaha mempertahankannya. Dan selalu meminta maaf dahulu walaupun itu bukan kesalahanku. Tahun kedua pun kami semakin dalam mengenal watak masing-masing. Keributan semakin sering kami alami. Namun seperti biasa aku tak bisa meluapkan amarahku kepadanya. Aku hanya bisa diam dan diam. Mungkin puncaknya aku akan menangisi dan menahan rasa sakit itu sendiri.

Tahun ketiga semua makin terbuka jelas kemana arah hubungan ini akan berjalan. Kenyataan pahit pun aku dapati ketika aku tahu ternyata selama tiga tahun ini kami backstreet dari ibunya. Selama kami berhubungan aku hanya sekali bertemu dengan orang tuanya yaitu ibunya. Memang ketika aku bertemu dengan ibunya aku tidak merasakan adanya chemistry antara aku dan ibunya. Aku pikir pada saat itu setelah aku bertemu dengan ibunya, dia mulai menceritakan tentangku dengan ibunya. Tapi ternyata tidak,selama tiga tahun berkali-kali ketika kami pergi bersama dia selalu bilang kepada ibunya bahwa aku hanya teman saja. Awalnya aku bisa terima namun lambat laun aku merasa sangat keberatan. Namun dia berusaha meyakinkankku bahwa ada saatnya nanti.

Tapi apa,selama tiga tahun kami backstreet dari orang tuanya. Ingin aku mengadukan rasa sakit ini kepada sahabatku namun aku tak bisa. Ingin aku marah kepadanya, namun aku pun tak bisa melakukan itu. Dia terlalu sering menyakiti aku,sampai akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Selama berbulan-bulan aku memikirkan hal itu. Mencari kesempatan dan waktu  yang terbaik untuk berbicara. Namun sepertinya aku tak bisa melakukannya. Namun aku harus tegas akan sikapnya kepadaku. Aku tak bisa seperti terus menerus.

Akhirnya pada suatu malam aku memutuskan untuk berbicara kepadanya dan aku berkata kepadanya “sayang,sepertinya aku tak dapat melanjutkan hubungan ini. Mungkin akan ada wanita yang jauh lebih baik dari aku yang bisa membahagiakan kamu dan terutama untuk mama. Maafin aku,aku hanya mampu mempertahankan semua itu sampai sini”. Dengan tegas aku mengatakan hal itu kepadanya. Mungkin lebih baik hubungan ini berakhir supaya tidak ada yang tersakiti dan menyakiti lagi.
Awalnya dia tidak bisa menerima kenyataan ini,matanya berkaca-kaca,mukanya memerah menahan amarah. Namun akhirnya dia bisa menerima kenyataan ini,walaupun sebenarnya dia tidak mengingikan aku pergi dari hidupnya. Dia pun mengataka kepadaku “ katakan apa salahku,kamu jangan melakukan hal ini sama aku. Kamu tahu aku mau serius sama kamu. Aku mau menikahi kamu,kenapa semua ini harus berakhir”. Namun bagiku semua itu sudah terlambat,terlambat untuk mengatakan hal itu kepadaku. Mengapa ketika aku mengatakan semua ini harus berakhir,seketika itu dia mengatakan dia ingin menikahiku.

Kemarin ketika aku membicarakan hal itu,hanya amarah jawaban yang selalu aku terima dari mulutnya. Ya,bagiku semua sudah sangat terlambat. Bagiku semua memang lebih baik berakhir saja. walaupun kita sama-sama tersakiti. Mungkin dengan berakhirnya hubungan ini, kita sama-sama bisa menjadi orang yang jauh lebih baik ke depannya. Sebelum aku pergi meninggalkannya aku pun menitipkan pesan untuknya “ bukalah hatimu untuk wanita lain yang mungkin dia bisa menjadi sosok yang jauh lebih baik dari aku,jangan ada permusuhan antara kita. Putusnya kita bukan berarti putus tali silahturami. Jaga dirimu baik-baik,bahagiakan mama dan papa. Aku yakin kamu mampu mendaptkan yang jauh lebih baik dari aku” itu pesanku sebelum aku pergi meninggalkannya.

Dan aku ingat kata-kata terakhir yang dia ucapkan kepadaku bahwa “ aku tidak akan membuka hatiku untuk wanita lain,aku hanya mau kamu. Maafkan kalau selama ini aku melukai kamu. Aku sayang kamu” kata dia kepadaku malam itu. Kami pun berpisah dan kami berjalan dengan kehidupan kami masing-masing. Semoga hal itu menjadi pelajaran yang terbaik untukku kedepannya.

“ketika ada seseorang yang mencintaimu dengan ketulusan,sambutlah dan raihllah ketulusannya,jangan pernah kamu sia-sia kan ketulusannya. Dan ketika ada seseorang yang rela berkorban banyak untukmu dan hubungamu. Lihatlah pengorbanan itu dengan mata terbuka. Walaupun pengorbanan sesungguhnya tak memerlukan imbalan namun paling tidak ingatlah pengorbanan itu walau itu hanya satu hal saja yang kamu ingat. Jangan sampai kamu menyia-nyiakannya, Karena ketika orang itu pergi meninggalkanmu hanya penyesalan menjadi teman setiamu karena kamu telah menyia-nyiakan semuanya….”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
~ Perempuan - Designed by Miss Rinda - Layout by My Blog Make Over - Author YOUR NAME HERE :) ~